Pemanis Rendah Kalori Erythritol Dituding Sebabkan Kerusakan Otak dan Tingkatkan Risiko Stroke

Loading

COLORADO– Penelitian mutakhir yang dirilis oleh University of Colorado Boulder dan dipublikasikan dalam ScienceDaily mengungkapkan kekhawatiran serius terkait konsumsi pemanis rendah kalori erythritol—zat aditif yang banyak ditemukan dalam produk “bebas gula” atau makanan dan minuman rendah kalori.

Temuan yang dirilis pada 19 Juli 2025 ini menunjukkan bahwa erythritol, yang sebelumnya dianggap aman dan bahkan populer di kalangan pelaku diet keto serta penderita diabetes, ternyata bisa menimbulkan dampak buruk pada sel-sel otak dan sistem vaskular. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan erythritol dalam jumlah kecil dapat menyebabkan disfungsi mitokondria (penghasil energi sel) dan stres oksidatif, yang berkontribusi terhadap peradangan otak dan berpotensi memperbesar risiko stroke.

Dr. Ryan T. Lee, peneliti utama studi ini, menegaskan bahwa “dampak erythritol terhadap metabolisme otak sangat mengejutkan, mengingat zat ini digunakan luas sebagai alternatif pemanis yang ‘aman’.” Ia juga menyarankan agar konsumen mempertimbangkan kembali konsumsi produk-produk yang mengandung erythritol hingga ada penelitian lanjutan yang lebih komprehensif.

Temuan ini menambah daftar panjang pertanyaan tentang keamanan pemanis buatan dan rendah kalori. Para ahli nutrisi kini menyarankan untuk lebih memilih pemanis alami, seperti madu murni, gula aren, atau stevia dalam bentuk alaminya—dengan tetap memperhatikan batas konsumsi wajar.

🔎 Catatan penting: Produk makanan dengan label “zero sugar” atau “keto-friendly” perlu diteliti komposisinya secara detail, bukan hanya dilihat dari klaim di kemasan.

📌 Sumber: ScienceDaily – Erythritol study

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *