Kebiasaan Mengonsumsi Berita Negatif Bisa Picu Stres, Cemas, dan Kelelahan Mental

Loading

JAKARTA – Sebuah analisis dari para psikolog di IPB University memperingatkan bahwa terlalu sering terpapar berita negatif—terutama saat baru bangun tidur dan menjelang tidur malam—dapat memperburuk kesehatan mental dan menurunkan kualitas hidup seseorang.

Fenomena ini dikenal sebagai “media saturation overload”, yaitu kondisi di mana otak menjadi jenuh akibat paparan konten negatif secara terus-menerus, seperti berita konflik, bencana, kriminalitas, atau tekanan sosial di media digital. Menurut laporan Republika (20 Juli 2025), kondisi ini dapat memicu kecemasan berlebih, kualitas tidur yang menurun, bahkan gejala depresi ringan.

Psikolog klinis, Dr. Fitria Rahmawati, menyebutkan bahwa “memulai hari dengan berita buruk atau mengakhiri malam dengan kecemasan dari media sosial dan berita, mengaktifkan sistem saraf simpatik secara berlebihan. Ini bisa memicu stres kronis tanpa kita sadari.”

Sebagai solusi, masyarakat dianjurkan untuk:

  • Melakukan detoks digital beberapa jam sebelum tidur

  • Memilih sumber berita yang kredibel dan seimbang

  • Mengganti konsumsi berita malam dengan aktivitas relaksasi, seperti membaca buku ringan, journaling, atau meditasi

  • Memprioritaskan aktivitas positif di pagi hari sebelum membuka ponsel

📌 Kebiasaan ini bukan hanya soal “mental health”, tapi juga menyangkut imunitas tubuh yang dapat menurun saat seseorang mengalami stres terus-menerus.

📌 Sumber: Republika – Dampak berita negatif terhadap mental

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *