Kemenag Dorong Integrasi Thibbun Nabawi dalam Kurikulum Kedokteran Islam

Loading

JAKARTA – Dalam upaya memperkuat peran keilmuan Islam dalam dunia medis, Kementerian Agama (Kemenag) RI menegaskan pentingnya integrasi antara ilmu kedokteran modern dengan ajaran Islam, termasuk Thibbun Nabawi, ke dalam kurikulum di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag, Sahiron, dalam forum akademik nasional yang digelar di Jakarta. Menurutnya, kajian keislaman seperti Al-Qur’an, Hadis, dan Thibbun Nabawi perlu dikaji ulang agar tetap relevan dengan tren dan tantangan dunia medis saat ini.

“Kita perlu mempertimbangkan kembali materi ajar agar lulusan PTKI tidak hanya setara, tapi juga unggul secara spiritual dan keilmuan dibandingkan lulusan perguruan tinggi umum,” jelas Sahiron baru-baru ini.

Ia menambahkan bahwa integrasi ini bukan hanya soal konten, tetapi juga pendekatan pembelajaran yang menyelaraskan nilai-nilai Islam dan metode ilmiah.

Langkah ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat muslim terhadap layanan kesehatan yang tidak hanya berbasis sains, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan etika Islam. Kemenag pun mendorong para akademisi dan praktisi untuk aktif meneliti, menulis, dan mengembangkan kurikulum berbasis Thibbun Nabawi yang teruji dan sesuai zaman.

Dengan begitu, ke depan diharapkan Indonesia bisa melahirkan dokter-dokter muslim yang tidak hanya cakap secara medis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang pengobatan ala Rasulullah SAW.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *