JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan serius mengenai penyebaran virus chikungunya yang kembali menjadi ancaman global. Virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini dilaporkan menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Selatan.
Menurut laporan terbaru (26 Juli 2025), perubahan iklim menjadi salah satu faktor utama penyebaran penyakit ini. Suhu yang semakin hangat membuat nyamuk pembawa virus dapat bertahan di daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak terdampak.
Gejala chikungunya umumnya berupa demam tinggi mendadak, nyeri sendi parah, kelelahan, dan munculnya ruam pada kulit. Meskipun jarang berakibat fatal, penyakit ini bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya selama berminggu-minggu.
WHO menekankan perlunya upaya pencegahan terpadu, mulai dari pengendalian populasi nyamuk, penyemprotan insektisida di wilayah endemis, hingga edukasi masyarakat untuk menghindari gigitan nyamuk, misalnya dengan menggunakan kelambu, pakaian panjang, dan lotion anti nyamuk.
👉 Pesan penting: Ancaman penyakit yang dibawa nyamuk bukan lagi masalah lokal, tetapi masalah kesehatan global yang perlu kerja sama lintas negara dan kesadaran masyarakat.
Leave a Reply